CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 17 Agustus 2012

Yang Terbaik


Puasa puasa gini bingung deh mau ngapain. Tapi gak kerasa banget besok udah puasa terakhir. Setelah ituuu, Idul Fitri pun tibaaa! Hore !! ^^
Wah, harus saling bermaaf-maafan ni. Biasanya yang dapet pahala lebih itu yang mau minta maaf duluan lho, jadi bagi kalian semua, ayo minta maaf lebih dulu ke orang-orang. Terutama orang tua dan keluarga terlebih dahulu ya. Kalau gak minta maaf, berarti ngrasa gak punya dosa dong? Wah, bahaya ni..

Setelah Idul Fitri tiba, rencana aku sekeluarga mau ke luar kota. Di saat-saat kayak gini biasanya aku selalu berharap semoga liburanku menyenangkan dan penuh hikmah mengingat liburan ini liburan hari raya. Setelah pulang dari luar kota nanti, aku masih belum punya rencana apa-apa buat menghabiskan liburan yang tinggal beberapa hari lagi. Mungkin aku bakal mempersiapkan mentalku kuat-kuat buat ngadepin sekolah kali. Mengingat aku udah kelas 9 dan di kelas9 ini adanya cuma ulangan, belajar, ulangan, belajar terus. Menurutku aku harus handal dalam 'menjaga emosi' yang mungkin bakal gak karuan banget nantinya.

Di kelas 9 ini, aku juga udah mulai nentuin SMA mana yang mau aku pilih demi kepentinganku sendiri. Samar-samar ada pikiran mau masuk SMA 3. Sebelumnya sih kalau ditanya orang mau masuk SMA mana, aku pasti jawab SMA 2. Tapi mungkin itu cuma jawaban asal-asalan aja *eh*. Aku masih belum ngerti kenapa mulutku ini, pita suaraku ini, bisa mengatakan kalau SMA 2 adalah pilihanku. Tapi sebenernya? Apa iya SMA 2 itu bener-bener pilihanku? Atau cuma keterpaksaan aja?

Sampai sampai....

Entah sejak kapan SMA 3 itu adalah pilahanku yang bener-bener gak bisa diubah lagi. Aku udah bener-bener yakin pengen masuk ke SMA itu. Dan saking yakinnya aku langsung jatuh dari ketinggian 238 juta meter karna suatu hal.  Pasti sakit banget kan rasanya? Yaa walau gak mungkin kalau aku jatuh dari ketinggian segitu, tapi mungkin rasa sakitnya gak kalah jauh deh. Dan penyebabnya adalaahh.. Aku gak direstuin masuk SMA 3, gimana gak kecewa banget coba? *kayak apa aja*.

Jadi gini..
Waktu itu aku udah sempet ngomongin rencanaku masuk SMA 3 ini ke ayahku. Ayahku adalah sasaran pertamaku. Aku udah bersyukur banget ternyata ayahku ngijinin. Katanya sih itu terserahku, kalau emang cita-citanya mau ke sana, yang penting usaha, belajar yang rajin. Tapii.. Waktu aku ngomongin ini ke ibuku, aku kena marah besar! Sampe-sampe, tes tes tes, air mata keluar dari kandangnya. Yaa emang berlebihan sih pake acara nangis segala, tapi gimana gak nangis coba kalau marahnya aja kayak orang kesamber petir *ups, sorry mom*. Alasannya pun banyak, tapi emang semua alasan itu bener-bener bisa diterima. Yang paling mengecewakan itu, gimana bisa orang tuaku gak percaya kalau keinginan masuk SMA 3 itu bener-bener keinginanku sendiri? Aku udah bener-bener nentuin sendiri, itu adalah kemauanku, bukan dari orang lain. Bukan pemikiran untuk 'ikut-ikutan' atau semacamnya. Tapi ya sudahlah. Aku yang dari awal ngomongnya kalem dan mendapat respon yang luar biasa 'wah', hanya bisa diam, diam dan diam.

Setelah hal itu terbendung di dalam pikiranku selama berahari-hari, atau mungkin sampe sekarang sekali pun, aku hanya bisa pasrah ngikutin apa mau ibuku. Aku yang awalnya berencana ikut tes rsbi SMA 3, akhirnya berpindah tujuan untuk ikut tes SMA 2. Mungkin pilihan ibuku adalah yang terbaik. Walaupun begitu, aku juga harus punya keinginan buat masuk SMA 2, aku harus usaha dan yakin bahwa aku pasti bisa  (AMIN).

Dalam hal ini aku selalu berharap keberhasilan akan datang padaku, kesuksesan akan menimpaku, Tuhan akan mendengarku, melihatku, dan mengabulkan harapanku sebagai hadiah terindah dalam hidupku. Amin..

Minggu, 05 Agustus 2012

Love and 'Heart'


Aku menyayanginya dengan hati dan batinku, bukan dengan mataku. Maka, aku tak pernah peduli apa kata orang tentangnya. Aku tak peduli apa penilaian orang tentangnya. Karena mereka juga tak sepenuhnya benar. Semua orang memiliki kekurangan, termasuk mereka. Perkataan mereka, penglihatan mereka dan juga penilaian mereka belum tentu tidak ada pada diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka sayangi. Atau mungkin semua itu bisa saja lebih buruk. Itulah yang selalu ku ingat.


I Love You..

Minggu, 29 Juli 2012


I tried and tried to say what's on my mind. They should have known..


I LOVE MY DREAM BECAUSE I LOVE THEM! I WANNA SEE THEIR SMILE BECAUSE OF ME----BUT THEY DONT KNOW ABOUT IT. THEY DONT KNOW WHAT I'M FEELING...

Minggu, 22 April 2012

Just Try to Answer It!

Hai hai..
Aku kasihan banget nih sama nasib blogku tersayang. Daripada nggak ada isinya, aku memutuskan untuk mengisinya dengan jawaban dari pertanyaan yang bersumber dari postingannya temenku #sama sekali g efektif. Sebenernya postingannya udah lama sih, tapi nggak ada salahnya juga kan kalau aku jawab pertanyaan yang tidak berlaku hanya untuk aku ini? Nggak ada salahnya kan kalau baru sekarang? Oke,
Ini pertanyaannya...

1. 3 Topik pembicaraan yang bosenin
2. Tempat - tempat yang pingin kamu datengin
3. Tipe cowok yang kamu sukai/benci
4. Tipe cewek yang kamu benci/sukai
5. 4 keinginanmu yang belum tercapai
6. Cita-citamu sewaktu kamu masih kecil

Dan ini jawabanku, biarkan tulisannya berbeda. So, jangan bingung..


1. 3 Topik pembicaraan yang bosenin 
Up to date selebriti jaman sekarang yang adanya cuma pacaran, putus, nikah, cerai, dsb #hihihi
- Ngomongin soal kekurangan orang lain tapi ada pada diri kita sendiri
- Topik orang yang kita benci


2. Tempat-tempat yang pengin kamu datengin 
- Mekah 
- Tempat tertentu yang indah di negriku ini
- Luar negeri


3. Tipe cowok yang kamu sukai/benci 
- Tipe cowok yang disukai : beriman, sabar, murah senyum, saling menghormati, baik (yang berarti tidak bersifat nekat), bersifat ahli menghibur orang, bisa mengerti dan menerima apa adanya baik sebagai teman maupun lebih #mungkin seperti itu
- Tipe cowok yang dibenci : nakal yang berlebihan, suka bercanda jika sedang seius, egois, menyebalkan, dsb


4. Tipe cewek yang kamu benci/sukai
- Tipe cewek yang dibenci : suka mengadu domba, suka menyebar rahasia, cuek dalam segala hal, bersifat baik di depan tapi buruk di dalam, dsb
- Tipe cewek yang disuka : murah senyum, baik, suka menolong, menyenangkan, mengerti dan menerima apa adanya sebagai teman maupun sahabat


5. 4 keinginanmu yang belum tercapai
- Membahagiakan orang tua, diri sendiri maupun orang lain seutuhnya
- Handal dalam hal musik 
- Handal dalam berbagai macam bahasa 
- Sukses dalam hal menggapai pekerjaan yang mapan


6. Cita-citamu sewaktu kamu masih kecil
- Banker (sampai sekarang)
- Guru musik (sampai sekarang)
- Guru bahasa negri sendiri, maupun bahasa asing


Okee, sejauh ini mungkin sudah cukup..



Rabu, 22 Februari 2012

Doa Untuk Kami

Tadi pagi..
Dengan nafas tak beraturan aku keluar dari kamarku dan menuju kamar kedua orangtuaku, dan aku mendapati ibuku sedang terbaring tidur di tempat tidurnya. Dengan terpaksa, aku membangunkannya dan meminta ijin darinya. "Bu, nanti aku ngga masuk sekolah ya". Beberapa detik kemudian, tidak ada tanda-tanda berfikir sedikitpun, ibuku menjawab "iya", sekilas saja. Aku sadar, rasa lega telah mengalir begitu saja. Aku pun langsung mengirim pesan kepada salah seorang temanku yang aku kira tepat. Setelah itu, aku merasa bebas dari segala bebanku, dan aku memutuskan untuk melanjutkan tidurku yang akhir-akhir ini memang bisa dikatakan tidak nyenyak.

Beberapa menit kemudian, aku dibangunkan oleh ayahku. Oke, dengan hati yang terasa berat, aku pun menuju ke kamar mandi dan keluar dengan perasaan yang masih sama. Setelah aku siap, aku langsung mengikuti ayah dan ibuku menuju ke mobil. Mobil pun melaju dan berhenti tepat di depan apotek dimana di sampingnya terdapat tempat praktek dokter keluarga, yang tidak asing lagi bagiku. Setelah aku keluar dari tempat itu dan menunggu beberapa saat untuk mendapatkan obat di apotek sebelah, kami pun langsung menuju ke rumah sakit. Di situ, ibuku langsung turun. Ayahku langsung melajukan mobilnya kembali setelah ibuku turun di rumah sakit.

Sesampai di rumah, aku sudah tidak bisa menahan diriku sendiri untuk tidak berbaring di tempat tidur. Di tempat tidur, aku merasa sangat mengeluh, kenapa begitu pahitnya rasa lidahku ini? Apalagi saat aku harus minum banyak. Ya Tuhan..

Setelah hari menjelang sore, aku pun keluar dari kamarku dan mendapati ibuku sudah ada di rumah. Dengan rasa acuh tak acuh, aku langsung memutuskan untuk ke kamar mandi. Setelah selesai, aku pun langsung pergi ke ruang tamu. Dan begitu terkejutnya aku. Beberapa piring berisi obat-obatan telah tertata rapi di sana. Astaga, separah inikah keluargaku? Aku pun memutuskan untuk duduk dan membantu ayah dan ibuku di sana. Yang benar saja, semua obat itu milik ayahku. Ya, karna aku tau ayah harus pergi untuk bekerja jauh dari aku dan ibuku, maka ia harus minum obat secara teratur agar... Tentu saja agar tidak seperti itu *tidak perlu aku katakan, bukan?*. Belum juga aku dan ibuku. Setelah aku pikir-pikir, ternyata kami semua memang mempunyai obat masing-masing. Oh, ya ampun, Allah memang benar-benar adil! Tapi, ya, tidak apa-apa. Karna dengan semua ini, kami masih bisa berbahagia bersama. Dan tidak apa-apa, kalau memang aku mudah lelah. Aku bisa menerimanya. Dan aku akan baik-baik saja. Ayah dan Ibuku sekalipun.

Setelah aku menjalani hari-hariku pada hari ini, aku terlihat sedikit lelah, hanya sedikit. Dan besok, akan banyak kegiatan di sekolah. Semoga aku tidak terlihat menyedihkan, terutama di jam olahraga. Semoga tidak akan sangat lelah, karna aku rasa aku sudah cukup istirahat hari ini. Aku ingin menjadi teman-temanku yang terlihat baik-baik saja, sungguh. Aku tidak lemah -

Senin, 20 Februari 2012

Sad Ending Untuk Kedua Kalinya

Novel "Sunshine Becomes You" karangan Ilana Tan baru saja terbit bulan lalu tahun ini. Aku tau jika banyak orang yang tau tentang hal ini, dan mereka akan berfikir bahwa aku tidak perlu mengatakannya. Tapi, oke, biarkan aku mengatakannya dari mulutku sendiri untuk mereka semua. Novel itu baru saja meluncur di gramedia beberapa minggu yang lalu, di wilayah kota yang aku tinggali ini. Begitu aku sudah mendapatkan novel itu, tentu saja aku langsung membacanya karena aku sudah menunggunya lama. Tentu saja aku menunggunya, karena aku selalu mencari informasi tentang novel karya Ilana Tan. Di dalam novel "Sunshine Becomes You" ada banyak hal yang membuatku merasakan sesuatu yang tidak bisa aku nyatakan dalam satu ataupun dalam dua kata. Jadi, mungkin lebih baik aku jelaskan secara detail di sini.

Sekitar beberapa minggu yang lalu, aku pergi ke gramedia bersama salah seorang temanku. Aku berniat membeli hadiah untuk seseorang yang sudah aku anggap adikku sejak kecil. Tentu saja aku tidak ragu untuk membelikannya sebuah novel *entahlah bisa dikatakan novel atau tidak*, karena ia senang dengan buku KKPK (Kecil Kecil Punya Karya).

Begitu terkejutnya aku dengan apa yang aku liat pertama kali setelah aku masuk ke gramedia. Ya, aku melihat kumpulan novel yang akhir-akhir ini sedang aku tunggu-tunggu telah tertata rapi di sana. Tentu saja aku langsung menghampirinya dan sampai-sampai aku sudah tidak tau kabar tasku yang secara otomatis aku serahkan kepada temanku untuk dititipkan di penitipan  barang. Histeris sekali bukan?

Di saat aku memutuskan untuk menghampiri kumpulan buku KKPK, aku bingung. Selain bingung mau memilih buku KKPK yang mana, aku juga bingung "enaknya beli novel gak ya". Dan yang lebih bikin aku pusing, temenku juga nggak bisa nentuin yang mana, katanya sih "terserah kamu aja, itu kan uangmu". Yayaya, oke, bisa juga dibilang pasrah. Dan, yaahh, dengan sangat terpaksa, aku lebih memilih untuk membeli novel, dan memutuskan untuk memebeli hadiah di lain hari nanti.

Oke, di awal aku sangat sangat berharap, aku tidak akan menyesal sampai di rumah karena telah memtuskan apa yang telah aku putuskan. Dan terbukti, aku sama sekali tidak menyesal karena aku sangat senang atas keputusanku. Sangat puas. Maka, dengan senang hati aku membacanya dengan tekun.

Sampai di hari esok, aku sama sekali tidak menemukan tanda-tanda kecewa pada diriku sendiri. "Syukurlah" pikirku. Aku sangat menikmati hari-hariku menghabiskan waktu membaca novel.

Di hari ketiga...
Aku sangat penasaran, bagaimana akhir ceritanya dan kenyataannya aku belum selesai membacanya. Karena banyak godaan untuk mengintip sedikit halaman terakhir, aku pun melakukannya. Beberapa detik kemudian, aku terkejut! "Benarkah seperti itu? Semoga tidak mengecewakan. Semoga saja apa yang aku pikirkan tidak terjadi. Amin" kataku dalam hati. Selalu saja pikiranku melantur ke hal-hal yang negatif. Dan karena tidak ingin hal negatif itu benar-benar terjadi, aku pun meyakinkan diriku sendiri bahwa hal itu tidak akan terjadi. Maka, aku pun  melanjutkan membaca dengan senang hati.

Namun.. Tidak lama kemudian, aku mengerutkan kening. Aku mulai berharap tisu tersedia di sampingku saat itu juga. Terus, terus, dan terus membaca, dadaku pun lama-kelamaan terasa berat. Dan ya, hal negatif yang aku pikirkan beberapa jam yang lalu tadi, terjadilah sudah tanpa ijin kepadaku. Sad ending. Oke, aku merasa kecewa? Menyesal? Atau sedih? Yap, benar, aku sangat sedih, sangat sangat sedih. Bahkan kesedihanku itu selalu terbawa berhari-hari. Bagaimana tidak? Aku slalu merasakan hal seperti itu setiap kali aku membaca novel sad ending. Aku selalu berharap novel yang aku baca adalah novel happy ending, karena jika tidak, sama saja aku menjatuhkan diriku sendiri dalam kegalauan.  Dan, novel Ilana Tan, sad ending lagi untuk kedua kalinya. Tapi, baiklah, tidak apa-apa. Aku tidak akan pernah menyesal membeli novel itu. Aku pecinta novel-novel karangannya. Maka, aku bisa mengerti..

Walaupun begitu, aku berharap semoga novel karangan Ilana selanjutnya, lebih hebat dari yang sebelum-sebelumnya. Sungguh aku sangat menghargainya. "Fighting for Ilana Tan!"




Sabtu, 18 Februari 2012

Sepercik Impian Terindah

Di umurku yang masih bisa dibilang remaja ini, aku sudah bisa tertarik dengan berbagai hal yang ada di dunia ini. Dari hal kecil sampai hal yang memang belum begitu aku mengerti.

Aku suka hujan, bulan purnama, angin sepoi-sepoi, novel, kebersamaan, sampai musik. Dalam hal musik, aku suka menyanyi. Ya, setidaknya aku bisa menghibur diri sendiri dengan suaraku yang entah bagaimana orang menilainya. Aku tau, kemampuanku dalam menyanyi sangatlah lemah, sangat sangat lemah, tidak bisa dikatakan sempurna. Tapi, jika suatu saat nanti aku mendapat kesempatan menyanyi seperti yang mungkin sering aku alamani di kalanganku, dengan percaya diri aku akan menyanyi semampuku. Hal seperti itu mungkin memang tidak dikatakan “jarang” aku lakukan, karna aku memang sering mendapat kesempatan menyanyi di depan banyak orang, namun hanya di sekitarku saja. Aku sama sekali tidak peduli apa kata orang tentang kemampuanku ini. Sungguh aku tidak peduli, memangnya kenapa?

Musik. Aku memang tidak tau banyak hal tentang musik. Jujur saja, aku sangat suka musik, tapi aku sama sekali tidak bisa memainkan alat musik satu pun. Dan sejujurnya aku sangat ingin handal dalam hal itu. Aku ingin bisa mempelajari itu semua, namun sayang, Tuhan berkehendak lain. Aku tidak bisa mempelajarinya sekarang, tidak sekarang, pasti suatu saat nanti bisa, tapi tidak sekarang. Karena aku hanya berharap impianku akan terwujud suatu saat nanti, tidak sekarang bukanlah masalah. Sekarang aku hanya butuh mempelajari materinya saja.

Hal yang masih terlibat dengan musik, aku juga mempunyai impian lainnya. Aku ingin handal dalam menari. Tentu saja menari yang aku maksud adalah "dance". Karena aku sama sekali tidak bisa menari dengan anggun jika tarian itu adalah tarian daerah!

Memang, aku yang sedang menari sama sekali tidak terbuka seperti aku yang sedang menyanyi. Aku sama sekali tidak pernah menari di depan satu orang pun selain di depan orang tuaku *maksudku menari yang serius*, kecuali menari tarian nasional dalam pelajaran sekolah. Di depan orang tua pun karena itu tak sengaja. Ya, bagaimana orang tuaku tidak tau "aku yang sedang menari" kalau aku setiap hari selalu saja menari dengan iringan musik yang selalu didengar semua penghuni rumahku.

Memang, setiap hari aku selalu menjernihkan pikiranku dengan cara menari. Karena dengan menari, aku bisa menggerakkan seluruh tubuhku, serasa aku melepaskan semua beban yang ada pada diriku *ckckck*. Tapi tidak, aku tidak menari di depan banyak orang. Karena tidak ada orang yang pernah menilai tarianku ini, aku sama sekali tidak siap untuk menunjukkannya kepada semua orang, aku tidak siap mendengar apa penilian orang tentang tarianku ini. Apalagi saat-saat di kelas 9 nanti. Karena gerakkanku sama sekali tidak ada yang menarik perhatian orang, biasa-biasa saja. Tentu saja aku tidak membuat tarian sendiri, aku selalu menirukan tarian seorang penari. Karena aku juga ingin menjadi sepeti mereka. Maka dari itu, aku selalu rajin melakukan apa yang bisa membuatku mewujudkan semua impianku dalam hal musik ini, dan apa saja.

Oke, jika aku memang sama sekali tidak terbuka dalam hal menari atau menyanyi *entahlah menyanyi terbuka atau tidak*, mungkin di sini ada orang yang tau setelah membaca ini. Tapi aku tidak peduli apa kata orang. Aku terlalu PDlah, aku sok pinter lah, sok keren lah, dan bla bla bla, aku sama sekali tidak peduli! Karena aku juga ingin menulis impianku di luar pikiranku, hatiku dan jiwaku. Tentu saja seperti orang pada umumnya, bukan? Orang-orang pasti mempunyai impian terindah dalam hidupnya, walaupun itu hanya sepercik impian, dan mereka pasti juga ingin mengeluarkan impian itu dari pikiran, hati dan jiwa, dengan segala cara yang bisa mereka lakukan.



-Maaf apabila semua kata-kata ini terlalu membingungkan- 
Sekian...
  


Minggu, 29 Januari 2012

Seorang Ayah

Kalian sayang gak sih sama ayah kalian? Tentu saja kalian semua pasti sayang banget sama ayah kalian. Dan pastinya diantara kalian semua gak sadar kalau pengorbanan ayah terhadap anaknya itu luar biasa besarnya! Ya, percaya gak percaya semua itu ada buktinya..

Ayahku kerja jauh dari tempat tinggalku. Dan tentunya rasa rindu itu akan mengalir begitu saja ke dalam hatiku jika ayah jauh dariku *wih bahasanya*. Udah lama ayah kerja jauh, sekitar aku kelas 3 SD sampai sekarang. Dan karna itu aku sadar bahwa pengorbanan ayah itu luar biasa banget! Coba aja bayangin, dari aku kelas 3 sampe aku udah beranjak remaja ini ayah masih bisa bertahan jauh dari keluarga demi mencari nafkah. Untuk apalagi kalau ngga buat keluarganya? Tentu saja pengorbanan itu semua untuk keluarganya. Dan apakah ayah senang jauh dari keluarga setiap saat kayak gini? Pastinya enggak! Ya, jawabannya adalah enggak! Karna ayah punya hati, ayah bisa sedih, ayah bisa nangis bahkan bisa setres dan sakit-sakitan sekalipun kapan saja di saat seperti ini. Di saat ia jauh dari orang-orang yang sangat ia sayangi. Tapi di sisi lain ayah juga sadar akan apa yang akan dilakukannya *maaf, kalimatnya gak efektif*. Semua itu demi keluarga. Semua yang akan atau yang telah dilakukannya itu untuk keluarganya. Ia tidak pernah mengenal rasa lelah! Ya, aku menyadari semua itu..

Maka, sayangilah ayah kalian! Sadarlah betapa berharganya ayah kalian! Seperti aku yang sangat menyayangi ayahku. Dan karna itu aku mempunyai inspirasi akan besarnya rasa sayangku terhadapnya. Puisi. Ya, puisi. Aku pernah membuat puisi tentang ayah. Tapi sebenernya itu tugas sih. Ya tapi kan gak papa kalau itu tugas, emang kenapa? Dan waktu hari pengumpulan tugas puisi tersebut, aku ngumpulin puisi ayah karyaku sendiri *gak bohong lho kalau itu karyaku sendiri* dan alhasil guru nanyain, "Unon, ini puisi siapa yang buat? Siapa yang bantu?". Aku jawab dengan jujur, "Saya buat sendiri, bu". Dengan santai guruku jawab "Puisinya bagus ni". Wiiinngg aku langsung terbang tinggi. Gimana enggak? Aku dipuji ni. Hehehe...
Mumpung puisinya dibilang bagus, aku posting di blog deh..

Dan inilah puisiku :

KASIH SAYANG


Cerahnya matahari
Seakan tak pernah ingin melihatku tersenyum
Derasnya hujan yang mengalir
Sederas air mata yang biasa aku alirkan

Pedihnya luka
Tak terselimuti oleh indahnya masa lalu
Karna ayah tak di sampingku

Harapanku yang tak terpendam lagi
Belumlah terwujud di saat seperti ini

Aku yang tak pernah lelah menunggunya
Tak berfikir waktu
Karna hanya rindu yang menemaniku

Ayah...Aku tau..
Besarnya pengorbanan itu tak bisa aku rasakan
Karna yang hanya ku rasakan adalah
Kasih sayangmu seorang ayah



Itulah puisiku tentang ayah. Bagaimana menurutmu? Yaahh boleh sih bilang biasa-biasa aja. Karna aku tau, kalian semua pasti bisa buat puisi yang lebih bagus dari aku. Atau buat apa aja deh, selain puisi gitu maksudku. Maka, jangan lupa, sadarilah bahwa sejahat-jahatnya ayah kalian, pasti itu demi kebaikan kalian. Jadi jangan pernah benci sama ayah kalian! Karna ayah kalian sayang banget sama kalian. Dan kalian harus membalasa kasih sayang seorang ayah yang sangat tulus. Ingat, jangan sampai terlambat! Oke!
Dan untuk ayah : I LOVE YOU SO MUCH, DAD ! 


AKU SAYANG AYAH...






Sabtu, 28 Januari 2012

Salam Kenal..!

Hello? ^^
Baru pertama kalinya ngeblog ni. Gimana enggak? Aku aja baru buat blog. Ya semoga aja berguna deh, aku harap gitu.. Amin..

Aku udah lama tau tentang blog dari temen-temenku. Dan sejujurnya udah lama banget aku pengen bikin blog, tapi yaahh begitulah, aku g bisa menentukan keputusan dengan mudah.

Oke oke, cukup sekian aja perkenalanku di sini.
Terimakasih banyak :)